Langsung ke konten utama

MASALAH

           Alih alih seperti detektif kalian terlalu aktif menganalisis permasalahan orang lain, yg sejatinya itu personal dan tidak semua bisa adaptif dengan apa yg kalian lakukan itu.
Apalagi itu semua masih bersifat asumtif dan masih menduga duga. Oh my gosh dude, fvck this mindshit.


I don’t give fvck with your think about me, do what you want to do asal itu tak menyakiti dan mengusik sekitarmu and me too.
            Masih sering saya herankan dan temukan, kok masih ada manusia seperti ini. Entah apa yg mendasari perbuatan ini, apakah iri, benci, dan apakah kalian histrionik, sebuah gangguan kepribadian yg menyebabkan merasa tidak nyaman jika dirinya tidak diperhatikan dan akan sangat ekstrem jika mencari perhatian.
Sebagai contohnya ambil saja seperti kasus artis yg biasa tampil di tv atau public figure lainya.
Lihat saja jika mereka beraksi diatas panggung dengan skill yg mereka kuasai, Nampak biasa saja kan dan juga banyak kok yg suka dan bisa menikmati. Segala puji mereka terima, prestasi pun diukirnya.
            Namun lain cerita jika mereka melakukan kesalahan baik itu kecil ataupun besar dan diketahui public. Orang yg tadinya menikmati dan memuji beralih mencaci, padahal kesalahan yg dilakuan itu tidak ada dampak untuk sang pencaci. Kolom komentar sosial media si artis sekejap berubah menjadi sebuah kolom dimana mereka para haters meluapkan semua emosi mereka dan kekesalan mereka tanpa mereka sadari yg mereka lakukan itu sia sia untuk dirinya. Mereka tak mengerti dan membuang energinya dengan sia, yg harusnya ia gunakan dengan menyebar kebaikan dan mebenarkan kesalahan itu dengan menambah kesalahan  bahkan dosa untuk ia sendiri.

Begitu juga dengan kehidupan yg saya rasakan sehari hari.
Lingkungan sudah semakin tak waras, ajang unjuk prestasi bukan lagi diatas kertas. Mereka bebas, bebas berpendapat seenak jidat bersamaan hilangnya akal sehat.

Yoo bruh, it’s wondered to me. Nobody perfect in the planet, Adam too and especially u.
If I’m hit a little mistake maupun itu tentang dosa, pahala dan itu sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan diri kalian lantas kenapa harus mempermasalahkan ini semua. Ataupun jika saja itu semua membuat kalian merasa tidak nyaman, coba ingatkan saya, tegur saya dengan cara sebagaimana manusia memperlakukan sesama untuk harapan agar menjadi pribadi yg baik bersama. Dan harusnya kita semua tau dan mengerti jika bahwa semua manusia telah berbuat dosa dan telah gagal mencapai kemulaian-Nya, tanpa menutup kemungkinan untuk menebus kesalahan dan menggantinya dengan kebaikan serta saling mengingatkan dengan penuh kenan dan perhatian tanpa adanya sedikitpun intoleran.






Jika kita menarik lebih jauh kebelakang untuk kita yg pernah merasa bersalah, terlihat jika umumnya manusia itu pintar sekali untuk mengoreksi kesalahan orang lain tapi cukup lemah untuk mengoreksi kesalahan sendiri. Sekalipun kesalahan itu datang dari diri kita sendiri, berusahalah kita dengan cepat menyembunyikanya. Seperti anak sma yg hamil diluar nikah, benar saja mereka berusaha menutupi itu semua awal awal dengan cara membohongi orang tua mereka. Namun pasti itu tidak akan bertahan lama, takdir Tuhan akan tetap pada hakikatnya.
Tak perlu lah kita berusaha keras menutupi kesalahan kita terhadap oranglain atau kepada diri kita sendiri. Toh semua akan berbalik kepada diri kita sendiri, tidak ada guna bersembunyi kita semua terawasi. Minta maaf ke sekitar yg tersakiti lalu minta maaf pada diri sendiri, katakan jika ini yg terakhir dan paling akhir. Dan selanjutnya berbenahlah, rawatlah dirimu dengan sifat baik dari Tuhanmu, maka Tuhan juga senantiasa akan merawatmu.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOREKSI

Bertahan akan perang absurd kehidupan kebebasan kuaminkan dalam wujud keliaran rawat kewarasan dengan sunyi kemuakan. Ceramahi aku ? aku tak butuh itu. Aku hanya perlu koreksi, lalu beraksi dengan khusyuk serta kubekali hati dengan nazar dan kugenapi revolusi diri. Dan satu lagi, tolong sampaikan pada kawanku yg menggembara, yg hanya fasis demi harta. Katakan padanya, banyak kebahagiaan yg ia lewatkan.